Senin 02 Mar 2015 05:33 WIB

Naikkan Elektabilitas, PAN Harus Kedepankan Ideologi Kerakyatan

Rep: C83/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum terpilih PAN Zulkifli Hasan berpelukan dengan mantan Ketua Umum Periode sebelumnya Hatta Rajasa usai pemilihan Ketua Umum PAN pada Kongres IV PAN di NUsa Dua, Bali, Ahad (1/3).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Ketua Umum terpilih PAN Zulkifli Hasan berpelukan dengan mantan Ketua Umum Periode sebelumnya Hatta Rajasa usai pemilihan Ketua Umum PAN pada Kongres IV PAN di NUsa Dua, Bali, Ahad (1/3). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zulkifli Hasan akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2015-2020, dalam Kongres ke-IV di Bali.

Zulkifli Hasan kini mempunyai tanggung jawab untuk bisa menaikan elektabilitas partai berlambang matahari itu dalam Pemilu 2019, melebihi perolehan suara dalam Pemilu 2014 lalu.

Pengamat politik Universitas Airlanggar, Haryadi mengatakan untuk menaikan eletabilitas PAN, Zulkifli Hasan sebagai ketua umum baru harus mampu menampilkan diri sebagai partai yang mencerminkan ideologi kerakyatan, dan bukan lagi mengedepankan ideologi agama.

Menurutnya,  jika mengacu pada hasil penelitian maka menunjukan semua partai Islam tanpa terkecuali PAN akan mengalami penurunan. Ini artinya isu tentang agama tidak lagi menarik bagi publik.

"Pertama adalah mencoba meyakinkan persepsi publik bahwa PAN partai yang betul-betul  bisa menjadi instrumen untuk merealisasikan keinginan publik. Artinya jadi tantangan bagi PAN untuk tidak terlalu mengemas yang mengaitkan ideologi agama di dalam tubuh PAN," ujarnya kepada Republika, Ahad (1/3).

Ia menambahkan, PAN juga harus mampu menghilangkan persepsi sebagai mitra kritis pemerintah. Hal ini dikarenakan yang diingini publik bukanlah menjadi mitra kritis pemerintah. Melainkan menjadi partai yang mampu men-delivery kebutuhan publik.

"Itu yang terpenting," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement