REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah pusat menjanjikan bantuan Rp 9 miliar untuk kelanjutan proyek pembangunan Museum Keris Solo.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkot Surakarta Eny Tyasni Suzana mengatakan, rincian dana tersebut adalah Rp 4 miliar digunakan untuk penataan interior museum, dan Rp 5 miliar untuk revitalisasi kawasan cagar budaya di sekitar museum tersebut. "Hasil koordinasi terakhir, Pemerintah Pusat siap memberi dana Rp9 miliar. Kawasan cagar budaya di sana akan dijadikan satu dengan museum keris," kata Eny Tyasni Suzana di Solo, Senin (2/3).
Ia mengatakan proyek pembangunan museum telah memasuki tahap ketiga, di mana akan menyelesaikan proses pembangunan interior dan penataan kawasan museum keris. Pembangunan museum diharapkan selesai pada tahun ini.
Eny mengatakan masih menunggu anggaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk penataan interior museum. Sementara APBD Kota Surakarta digunakan untuk menata landscape sekitar kawasan tersebut.
Penataan interior meliputi lemari pameran, CCTV, sound system dan LCD. Nantinya, akan ada ruangan seperti teater untuk menontonkan film soal keris, termasuk bagaimana pembuatan, sejarah, dan sebagainya. "Sekarang 300 keris lebih yang siap dipamerkan. Nanti akan diseleksi oleh tim kurator, melibatkan budayawan dan seniman yang paham tentang masalah keris," katanya.
Tim kurator ini akan memilah keris yang akan dipajang. Penempatan keris akan dibedakan mana yang bernilai tinggi dan mana keris yang hanya sebagai pembelajaran pengunjung. Eny berharap keberadaan Museum Keris dapat memberikan edukasi kebudayaan pada masyarakat. Sebagaimana diketahui, proyek pembangunan Museum Keris telah menelan anggaran sekitar Rp 13 miliar dari total kebutuhan dana senilai Rp 20 miliaran lebih.