REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Mengusung aksi duka cita dan penghormatan pada tokoh oposisi Rusia, Boris Nemtsov, yang dibunuh pada Jumat (27/2), puluhan ribu orang menggelar aksi demo di Moskow. Padahal awalnya, Nemtsov yang akan memimpin aksi pada Ahad (1/3).
Puluhan ribu pelayat berbaris melalui jalan di samping Sungai Moskva. Menurut penyelenggara jumlah yang hadir diperkirakan mencapai 100 ribu orang. Sementara pihak kepolisian menyatakan, kerumunan orang lebih dari 16 ribu orang. Seperti dilansir Aljazirah, keamanan diperketat karena aksi massa ini.
Nemtsov ditembak mati saat ia berjalan melintasi sebuah jembatan di dekat Kremlin. Ia diduga sedang berjalan bersama seorang perempuan Ukraina saat kejadian penembakan terjadi.
Pembunuhan terhadi selang beberapa jam setelah sebuah wawancara radio, di mana Nemtsov mengecam keras kebijakan agresif Presiden Vladimir Putin di Ukraina. Kritikus Kremlin tersebut tewas dalam kondisi mencurigakan.
Pihak berwenang kini sedang melakukan penyelidikan terkait kematian Nemtsov. Tim Penyidik sedang meneliti berbagai kemungkinan, termasuk penembakan oleh Muslim atau oposisi membunuhnya untuk mencoreng nama presiden.
Namun kematian kritikus Putin bukan kali ini saja terjadi. Boris Berezovsky yang merupakan musuh sengit Putin ditemukan tewas tergantung di kamar mandi rumahnya di Inggris pada 23 Maret 2013. Kemudian mantan perwira intelijen yang juga merupakan kritikus Putin, Alexander Litvinenko, tewas setelah diduga meminum teh yang dicampur bahan radioaktif pada 23 November 2006.
Menanggapi kematian Nemtsov, Putin mengatakan pembunuhan sebagai aksi provokatif. Ia mengatakan pada ibu Nemtsov, Dina Eidman, bahwa pembunuh Nemtsov akan ditemukan dan dihukum. Putin juga berjanji akan melakukan segala kemungkinan untuk mengadili mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan Nemtsov.
"Semua akan dilakukan agar pelaku pembunuhan keji dan sinis ini diganjar hukuman yang setimpal," kata Putin. Ia mengatakan, kematian Nemtsov merupakan kehilangan dan bahwa Nemtsov telah meninggalkan jejak dalam sejarah Rusia.