REPUBLIKA.CO.ID, PLUIT--Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar Mal Pluit Village, Jakarta Utara, Senin (2/3) pagi tadi digusur. Penggusuran ini dilakukan karena lapak berjualan pedagang memakan area publik sehingga menimbulkan kemacetan di sepanjang Jalan Pluit Permai.
Pembongkaran dilakukan pada pukul 10.00 WIB oleh 300 petugas Satpol PP yang didampingi oleh Camat Penjaringan, Yani Wahyu. Penggusuran ini sempat menghambat laju kendaraan di sekitar Pluit Village.
Rencananya lahan PKL yang dibongkar akan dikembalikan menjadi jalan umum. Para pedagang akan disediakan tempat yang lebih layak di dalam area Pluit Village.
Pihak Pluit Village yang diwakilkan oleh Yani pun akan siap mempertanggungjawabkan masalah ini. "Senin ini kami melakukan penertiban, dan besok mereka akan disediakan gerobak untuk berdagang sementara di area di dalam Pluit Village," ujar Yani kepada Republika Online, Senin (2/3).
Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Perdagangan Jakarta Utara siap menyediakan gerobak bagi para PKL yang lapaknya direlokasi ke Pluit Village. "Kami sangat menghargai mereka, apalagi ada beberapa saudara kami yang berdagang disini. Kami pun sudah panggil mereka untuk melihat desain toko yang akan mereka tempati," kata Yani.