Senin 02 Mar 2015 15:12 WIB

Penarikan Angket, Ahok: Nasdem Betul Itu

Rep: C11/ Red: Ilham
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok (tengah).
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendukung sikap fraksi Nasional Demokrat (Nasdem) yang mencabut angket yang diajukan oleh DPRD DKI Jakarta. Angket tersebut dimaksudkan untuk mempertahankan dana yang dianggap Ahok sebagai dana siluman sebesar Rp 12,1 trilun dari rancangan APBD 2015.

"Nasdem betul itu, angket kan dibuat karena DPRD menuduh kami memalsukan RAPBD, sedangkan kami bilang mereka menitipkan dana Rp 12,1 triliun," kata Ahok, Senin (2/3).

Menurut Ahok, sudah sangat jelas perbedaan dukungan antara yang menyetujui angket dan tidak. Ia mengatakan, ini perbedaan seperti antara hitam dan putih. Partai yang tidak mendukung angket dinilai sebagai pihak yang tidak mendukung adanya dana siluman.

Adapun partai yang mendukung dua pilihan antara menyetujui angket dan pencabutan dana Rp 12,1 triliun dinilai hanya berpura-pura. Ahok mengatakan ini jelas dua sisi yang berbeda.

Sementara, DPRD sendiri menganggap rancangan yang berasal dari Ahok merupakan dana siluman. Jika terbukti benar Ahok membuat dana siluman, tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta pun bisa terancam. Namun, Ahok tidak khawatir dengan ancaman itu.

"Kalau tebukti saya memalsukan tanpa pembahasan SKPD, maka baru saya akan dipidana dan dipecat jadi Gubernur," ujar Ahok.

Dana yang tidak terduga ada pada program sekolah, selain UPS ada juga scaner tiga dimensi, program bilingual, dan banyak yang lain sehingga mencapai senilai 12, 1 triliun. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement