Senin 02 Mar 2015 22:59 WIB

NTB Pertanyakan Kelanjutan Divestasi Newmont

Rep: c75/ Red: Esthi Maharani
  Sejumlah dump truk, mengangkut bebatuan hasil tambang PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Areal Tambang Batu Hijau, Kecamatan Sengkongkang, Sumbawa Barat, Kamis (18/12).(Republika/Raisan Al Farisi)
Sejumlah dump truk, mengangkut bebatuan hasil tambang PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Areal Tambang Batu Hijau, Kecamatan Sengkongkang, Sumbawa Barat, Kamis (18/12).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), TGH Zainul Majdi mengatakan akan segera mengirimi surat kepada pemerintah pusat terkait kelanjutan divestasi saham PT Newmont Nusa Tenggara sebesar 7 persen. 

“Kalau sekarang mulai ada pembahasan soal divestasi, kita ingin mencari tahu dari pemerintah pusat dan kita akan mengirimi surat menanyakan tentang kelanjutan divestasi,” ujarnya, Senin (2/3). 

Ia mengapresiasi pemerintah pusat jika menyerahkan sepenuhnya persoalan pembelian sisa saham kepada pemerintah daerah. Karena dengan begitu, pemerintah daerah akan memperoleh pembagian saham PT Newmont. 

Selama ini, ia tidak berkeberatan dengan rencana pemerintah pusat yang ingin membeli sisa saham PT Nemwont sebesar 7 persen.  Namun, pemerintah daerah memiliki keinginan agar daerah memperoleh bagian sehingga masyarakat bisa melihat pemerintah pusat memperhatikan NTB.  

“Saat itu saya menyampaikan ke Menkeu, Agus Martowardojo agar daerah diberikan bagian supaya masyarakat NTB melihat pemerintah pusat memperhatikan, karena kan lokasi tambang di NTB,” ungkapnya. 

Zainul mengatakan berdasarkan skema sebelumnya, pemerintah daerah akan memperoleh bagian 25 persen tanpa mengeluarkan dana dari total nilai yang diinvestasikan.  Namun, hingga saat ini, ia menuturkan, belum ada perkembangan dan tindaklanjut rencana pembelian saham PT Newmont sebesar 7 persen oleh pemerintah pusat.

“Belum ada bicara apa-apa (dengan pusat). Harapannya, daerah meminta ada kepesertaan dari divestasi,” ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement