REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis antikorupsi Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Presiden Joko Widodo telah menggunakan strategi Kuda Troya dalam menangani pemberantasan korupsi di Indonesia. Hal itu dapat terlihat dengan dilakukannya kriminalisasi terhadap BW dan Samad serta memasukkan Plt KPK yang terkesan melemahkan semangat pemberantasan korupsi.
Menurut ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah tersebut, indikasi pelemahan KPK dapat dilihat dari dilimpahkannya kasus BG kepada kejaksaan dan tidak ditindaklanjutkan lagi oleh pimpinan KPK.
Dengan demikian maka terlihat sekali terdapat agenda untuk menyelamatkan kasus besar yang seharusnya bisa dituntaskan KPK melalui kasus gratifikasi BG. Penggiat Antikorupsi ini menambahkan, konflik berkepanjangan antara Polri dan KPK sukses mengubur semangat juang KPK untuk menyelesaikan banyak kasus besar.
"Selamat Pak Presiden Joko Widodo, dan selamat datang era kegelapan pemberantasan korupsi," ujar Dahnil Anzar Simanjuntak kepada Republika, Senin (2/3).