REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Pengamat Politik Myanmar Yan Myo Thein berharap pertemuan antara presiden Myanmar Thein Sein dengan pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi menjadi pertemuan positif karena dilandasi niat yang baik.
Ia berharap pertemuan itu juga bukan taktik untuk mengurangi tekanan politik.
"Yang paling penting saya berharap bahwa pemerintah tidak menggunakan kesempatan ini hanya untuk menciptakan ruang bernapas," katanya seperti yang dilansir dari voanews, Selasa (3/3).
Pertemuan tersebut dilakukan pada Senin (2/3) kemarin, untuk membahas perubahan konstitusi dan pemilihan umum pertama di bawah sistem demokrasi baru negara tersebut.
"Saya berharap pertemuan ini akan menghasilkan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi seluruh negara."