REPUBLIKA.CO.ID, XINJIANG -- Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, Cina memiliki lebih dari 20.000 masjid. Jumlah ini dianggap meningkat 10 kali lipat daripada tiga dekade lalu.
“Peningkatan jumlah Masjid di Xinjiang membuktikan komitmen Cina untuk menghormati kebebasan beragama umat Muslim,” ujar juru bicara pada sidang tahunan Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Cina Lyu Xinhua dikutip laman china.org, Selasa (3/3).
Ia juga menyebutkan, jumlah umat Islam di Xinjiang meningkat menjadi 28.000. orang sebelumnya hanya sekitar 3.000 lebih dari tiga dekade lalu.
Sejak 2001, pemerintah daerah Xinjiang telah mengirimkan sekitar 4.000 orang ke Mesir dan Pakistan untuk melanjutkan studi mereka di lembaga-lembaga Islam. Walhasil, Cina mengklaim lebih dari 1 juta salinan buku klasik agama, buku dan majalah di Uighur dan bahasa lain telah diterbitkan di Xinjiang.
Jelang 60 tahun pembentukan Daerah Otonomi Xinjiang Uighur ke-60, Cina mengklaim bahwa masyarakat dunia dapat melihat lompatan pembangunan ekonomi dan sosial yang luar biasa di dekade terakhir.