REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beragam provokasi dilakukan pihak-pihak yang tak menyukai kerukunan umat Islam. Masyarakat pun diminta mewaspadainya.
“Dulu masalah Ahmadiyah yang menjadi bahan provokasi, sekarang masalah Syiah. Sehingga bentuk-bentuk ideologi langsung itu yang perlu dihindari,” jelas Sekretaris Umum Pemuda Persatuan Islam (Persis) ustaz Irfan Syafruddin, Senin (2/3).
Irfan mengatakan, bentuk-bentuk provokasi yang perlu dihindari adalah mengadu domba, perkataan yang bisa menyulut tensi panas antara organisasi.
Sekarang ini, kata dia yang perlu dilakukan oleh umat Islam agar tidak mudah terprovokasi adalah tidak membesarkan masalah kecil serta jangan membawa perbedaan pendapat itu ke tingkat yang lebih luas.
"Apalagi meminta tolong kepada orang yang non-Muslim itu yang paling utama yang tidak boleh dilakukan," katanya.
Saat ini, kata dia, kemampuan penyelesaian perbedaan pendapat secara internal sudah melemah. Sehingga perbedaan internal lebih suka diumbar keluar dan membuat pihak lain mudah masuk.
"Ini bisa dilihat contoh yang terjadi di partai Islam. Jadi kalau ormas Islam tidak seperti itu kita masih bisa menjaga," katanya.