Selasa 03 Mar 2015 12:09 WIB
Kongres PAN

Mahfud MD Terkejut Drajat dan Tjatur Mundur dari PAN

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengaku terkejut dengan tindakan dua tokoh Partai Amanat Nasional (PAN), Drajat Wibowo dan Tjatur Sapto Edy yang mundur pasca Kongres IV PAN di Bali.

"(PAN 1) Agak terkejut jg membaca berita politik di JP hr ini. Drajat Wibowo dan Tjatur Sapto Edy mundur dari Partai Amanat Nasional (PAN),"

"(PAN 2) Pasca Kongres PAN di Bali yg memilih Ketum Zulkifli Hasan Drajat mundur dari politik, Tjatur mundur dari Ketua fraksi PAN" tulisnya lewat akun twitter @mohmahfudmd.

Ia mengaku mengenal keduanya sebagai sosok politisi muda yang baik, jujur, sportif, dan bisa diharapkan. Menurutnya, jika Drajat mundur dari politik, bukan hanya PAN yang rugi, tetapi dunia politik Indonesia. Karena, Drajat dianggapnya sebagai politisi yang berprinsip dan bersih. Sedangkan mundurnya Tjatur yang terbilang dekat dengan Amien Rais dianggapnya politisi yang lincah.

Sebelumnya, pascakemenangan Zulkifli Hasan dalam Kongres IV Partai Amanat Nasional (PAN),  Wakil Ketua Umum DPP Drajad Wibowo mengundurkan diri dari PAN. Drajad mengaku ingin menekuni profesinya sebagai ekonom. Langkah tersebut juga diikuti Ketua Fraksi PAN di DPR Tjatur Sapto Edi yang tak menampik isu mundurnya dia sebagai ketua fraksi.

"Saya mengucapkan selamat kepda Bang Zul dan Pak Amien Rais. Saya pribadi sudah memutuskan istirahat dari keparpolan dan politik praktis, kembali menekuni profesi saya," kata Drajad yang menjadi Tim Sukses Hatta Rajasa.

Drajad mengaku sebenarnya sudah memiliki niat mundur sejak 2009, yaitu ketika ia sudah tidak bersedia maju lagi untuk dijadikan calon anggota legislatif di DPR.

"Namun panggilan tugas kepartaian membuat saya ikut memimpin PAN. Terimakasih atas kerjasama dan persahabatan teman-teman semua," ungkap Drajad.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement