Selasa 03 Mar 2015 13:40 WIB

Australia Tunda Kunjungan Bisnis ke Indonesia

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Bendera Australia dan Indonesia. Ilustrasi.
Foto: brecorder.com
Bendera Australia dan Indonesia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Festival tahunan terbesar Indonesia di Australia, INDOfest terpaksa ditunda karena memanasnya hubungan diplomatik anara kedua negara menjelang eksekusi dua terpidana mati asal Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

Sejumlah delegasi dagang dan perusahaan Negeri Kangguru itu pun menunda sementara peninjauan bisnis dengan Indonesia didorong ketidakpastian dampak dari pascaeksekusi, seperti embargo atau penarikan kembali Duta Besar Australia di Indonesia.

Menteri Perdagangan Australia, Andrew Robb bersama sejumlah delegasi dagangnya menurut jadwal semestinya datang ke Indonesia Maret ini. Namun, rencana tersebut sementara dibekukan.

"Kunjungan menteri membawa misi bisnis ke Indonesia tampaknya harus ditunda dan menunggu waktu yang tepat," kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan Australia, dilansir dari Sydney Morning Herald, Selasa (3/3).

Presiden Australia-Indonesia Business Council, Debnath Guharoy mengatakan sampai saat ini belum ada tanggal pasti kapan kunjungan itu akan dilakukan. Meski demikian, hubungan ekonomi antara Indonesia-Australia masih menjadi fokus perhatian.

"Kita harus mengerti bahwa situasi seperti saat ini belum tepat untuk melakukan kunjungan bisnis," kaa Guharoy.

Guharoy menjelaskan bahwa kunjungan delegasi bisnis ini sangat penting. Akan tetapi, jika kunjungan tetap dilakukan sesuai rencana, ini dinilai melukai hati keluarga kedua terpidana mati jika eksekusi Chan dan Sukumaran dilangsungkan pekan ini. Ini juga akan menimbulkan banyak protes dari rakyat Australia.

INDOfest berlangsung di Adelaide setiap tahunnya sejak 2008. Acara ini diperkirakan menarik pengunjung hingga 15 ribu tamu.

"Kami memutuskan dalam konteks saat ini sangat sensitif jika tetap menjalankan acara ini," kata Sekretaris Australian Indonesian Association of South Australia, Chris Majewski.

Hubungan dagang Indonesia-Australia pada 2013 tercatat 14,9 miliar dolar AS. Ini menjadikan Indonesia masuk ke dalam 12 negara mitra dagang terbesar di Australia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement