Selasa 03 Mar 2015 13:50 WIB

Waspada! Tur Wisata, Dianggap Modus Baru Perekrutan ISIS

Tur wisata (Ilustrasi)
Tur wisata (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mewaspadai modus baru yang dilakukan kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria untuk merekrut anggota baru yaitu melalui kegiatan wisata.

"Ada modus baru yaitu melalui tur tertentu, setelah itu mereka menghilang. Ini salah satu modus yang kami waspadai," kata Menkopolhukam Tedjo Eddy Purdijatno di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian/Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK/PTIK) Jakarta, Selasa (3/3).

Tedjo menyebutkan pihak kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) memiliki data terkait modus baru itu. Menurut dia, informasi terkait modus itu sudah ada dan ketika mereka kembali akan dicek kembali.

Ketika ditanya apakah ada data agen-agen perekrut itu, Tedjo mengatakan memang ada beberapa orang Indonesia yang keluar negeri kemudian mereka menghilang.

"Itu kami waspadai, data dari BIN dan Polri sudah masuk," katanya.

Menurut dia, jumlah tidak terlalu penting, yang perlu adalah kewaspadaan. "Kami tangkal melalui Imigrasi," katanya.

Pihaknya mewaspadai orang yang keluar negeri namun tidak jelas kemana tujuan dan maksudnya, terutama yang ke Timur Tengah. Ketika ditanya apakah akan ada pembatasan pengiriman pelajar khususnya ke Timteng, Tedjo mengatakan tidak ada.

"Mereka jelas disana sebagai pelajar, terdata dengan baik di kedutaan kita yang ada di sana," katanya.

Mengenai permintaan Presiden Jokowi agar penanganan terorisme mengutamakan pencegahan, Tedjo mengatakan perlunya pembinaan melalui agama dan budaya sebagai salah satu upaya pencegahan.

"Salah satunya lewat pendidikan budaya, agama dan sebagainya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement