Selasa 03 Mar 2015 16:10 WIB

Pembantu Asal Garut Ini tak Terima Gaji Selama Enam Tahun

Rep: C60/ Red: Angga Indrawan
Majikan dan pembantu (ilustrasi).
Foto: Republika/Musiron
Majikan dan pembantu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN –- Pembantu wanita muda asal Garut, Jawa Barat, Sri Mulyati (19 tahun) mengaku tidak digaji selama enam tahun. Di dipekerjakan di rumah Handoko di perumahan elit Grand Polonia, Medan tanpa diperbolehkan melakukan komunikasi dengan keluarganya.

Sri Mulyati mengaku, enam tahun lalu dia diajak bekerja oleh kenalanannya di Medan. “Diajak kerja dulu,” ujar dia kepada Republika, Selasa (3/3). Dia mengaku diajak dua orang laki-laki dan perempuan, yang salah satunya bernama Dede.

Selama bekerja di rumah majikannya di Grand Polonia Blok H nomor 6 itu, dia tidak diperbolehkan keluar rumah. Dia juga membenarkan dugaan bahwa dia dilarang menghubungi keluarga selama bekerja di sana.

Sri Mulyati datang ke rumah tempat dia bekerja tersebut bersama jajaran Polda Sumatra utara. Kanit IV Reserse Anak dan Wanita (Renakta) Polda Sumut, AKBP Juliana Situmorang membantah adanya kekerasa fisik dan seksual terhadap korban.

“Dia tidak disiksa. Hanya tidak digaji selama enam tahun. Mulai dari garut dia berusia 13 tahun. Makanya dikenakan UU perlindungan anak,” ujar Juliana.

Dia mengaku sedang mengembangkan kasus yang dialami Sri Mulyati. “Ada yang bawa, makanya itu nanti saya kembangkan. Orangnya masih kita cari,” ujarnya.

Rombongan Polda Sumut mendatangi Rumah Handoko sejak pukul 14.00 WIB. Namun tidak seorang pun yang dapat ditemui di rumah tersebut.

Rumah Handoko berada di kawasan perumahan elit di Grand Polonia. Perumahan elit tersebut dijaga ketat oleh aparat kepolisian.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement