REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Brantas Abipraya (Persero) berencana melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada tahun depan. Rencana tersebut tergantung dari restu pemerintah dan pihak-pihak terkait.
Direktur Utama Bambang E Marsono mengatakan, penerbitan obligasi senilai Rp300 miliar merupakan langkah awal untuk IPO. ''IPO ke depannya,'' kata dia, Jakarta, Selasa (3/3) siang.
PT Brantas Abipraya (Persero) menerbitkan obligasi perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) senilai Rp 300 miliar pada Selasa (3/3).
Menurut Bambang, merealisasikan IPO tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pasalnya, pelaksanaan IPO harus melalui prose yang panjang. Di antaranya, persetujuan para pemegang saham dan kebijakan regulasi dan birokrasi dari pemerintah. Di samping itu, harus dilihat pula kondisi politik dan ekonomi negara. ''Persetujuan pemegang saham dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),'' kata dia.
Dia menyatakan, pihaknya siap melakukan IPO apabila direstui pemerintah dan pihak-pihak terkait. Apabila tidak ada kendala direncanakan bisa IPO pada 2016.