Selasa 03 Mar 2015 19:18 WIB

BTPN Salurkan Kredit Rp 52 Triliun

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas melayani nasabah di kantor BTPN, Jakarta, Kamis (20/2).
Foto: Prayogi/Republika
Petugas melayani nasabah di kantor BTPN, Jakarta, Kamis (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID,2014, JAKARTA – PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencatat penyaluran kredit sepanjang 2014 tumbuh 13 persen (yoy). Angka pertumbuhannya dari Rp 46,1 triliun pada 31 Desember 2013 menjadi Rp52 triliun pada 31 Desember 2014.

Pertumbuhan kredit sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan kredit industri yang berada pada kisaran 12 persen. Direktur Utama BTPN Jerry Ng menyatakan situasi ekonomi di tahun 2014 cukup menantang. Namun, penyaluran kredit ke segmen UMKM tumbuh 22 persen di sepanjang 2014.

“Ini menunjukkan aktivitas bisnis di segmen UMKM kembali menggeliat, setelah sempat melambat lebih dari setahun terakhir,” kata Jerry di Jakarta, Selasa (3/3).

Selain membiayai segmen UMKM, BTPN juga menyalurkan kredit ke para pensiunan, serta menyalurkan kredit ke kelompok masyarakat prasejahtera produktif (productive poor) melalui BTPN Syariah. Penyaluran dana ke segmen productive poor tumbuh 85 persen dari Rp1,35 triliun pada 31 Desember 2013 menjadi Rp2,5 triliun pada 31 Desember 2014.

Jerry menilai data itu menunjukkan tingginya kebutuhan pembiayaan produktif di segmen tersebut.  Menurutnya, kenaikan penyaluran kredit tetap diimbangi dengan penerapan asas kehati-hatian melalui rasin kredit macet (NPL) gross di level 0,7 persen pada akhir 2014.

BTPN juga memberikan pelatihan dan pendampingan secara berkelanjutan kepada nasabah yang disebut Program Daya. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas nasabah yang meliputi para pensiunan, pelaku UMKM, serta komunitas prasejahtera produktif. Nasabah yang disiplin mempraktekkan pelatihan keuangan dalam mengelola usahanya, akan merasakan langsung manfaat Program Daya.

Sepanjang 2014, BTPN telah menyelenggarakan 143.277 aktivitas Daya, atau naik 59 persen (yoy). Sedangkan jumlah peserta Program Daya mencapai 1.770.299 nasabah atau meningkat 16 persen (yoy). Data tersebut dinilai menunjukkan tingginya minat nasabah untuk mengikuti program pemberdayaan.

“Tahun 2014 adalah periode penuh tantangan bagi industri perbankan. BTPN berfokus melakukan hal-hal fundamental secara konservatif dan hati-hati, antara lain menjaga kecukupan likuiditas, menjaga kualitas kredit dengan baik, serta mengelola biaya bunga dan biaya operasional secara cermat,” imbuh Jerry.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement