REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Cornelis kembali menetapkan kejadian luar biasa (KLB) rabies. dua kabupaten yang ada di provinsi itu dinyatakan darurat rabies, yaitu Melawi dan Ketapang.
"Saat ini Kalbar kena dua bencana, yang pertama bencana narkoba dan kedua itu bencana Rabies. Beberapa waktu lalu saya sudah menetapkan Kalbar masuk dalam kategori KLB untuk rabies dan sekarang kondisinya ada dua daerah sudah ditetapkan sebagai darurat rabies," kata Cornelis di Pontianak, Selasa (3/3).
Dia menjelaskan, sejauh ini sudah 200 lebih masyarakat yang terkena gigitan. Belasan warga meninggal dunia akibat rabies.
Menurutnya, sebagai ketua Komisi Penanggulangan Kasus Rabies di Kalbar dia sudah meminta kepada tim komisi yang telah dibentuk di setiap kabupaten/kota memberikan vaksin antirabies kepada semua anjing yang dipelihara oleh masyarakat.
"Kalau ditemukan ada anjing yang mengidap rabies, langsung dibunuh saja karena ini menyangkut nyawa orang banyak. Namun, kita akan memberikan vaksin kepada semua anjing yang dipelihara oleh masyarakat atau anjing liar yang ditemui warga agar tidak menggigit manusia lagi. Ini harus menjadi perhatian utama bagi semua pihak, terutama bagi kabupaten yang dinyatakan darurat tersebut," kata Cornelis.
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Andi Jap mengatakan, untuk mengatasi permasalahan rabies tersebut Pemprov Kalbar kembali membagikan 600 vaksin dan 40 serum untuk rabies kepada seluruh pemda.
"Sebelumnya, Dinas Kesehatan telah membagikan sekitar 800 vaksin ke daerah yang terkena gigitan anjing gila tersebut. Kita bagikan vaksin ke daerah Kapuas Hulu, Sintang, Ketapang, dan Melawi," katanya.
Dia menyarankan jika ada masyarakat yang terkena gigitan anjing, pertolongan pertama yang dapat dilakukan kepada korban dengan cara membersihkan luka bekas gigitan dengan air dan sabun hingga bersih. Jika langsung dibersihkan virus itu akan hilang.
Pada saat mencuci, harus menggunakan air yang mengalir, agar virus rabies tidak berada di tempat. Kalau luka sudah bersih, barulah diberi vaksin. Jika luka itu besar, harus mendapat serum.