Selasa 03 Mar 2015 19:31 WIB

Soal KPK, Pengamat: Janganlah Jokowi Kalah Dari SBY

Plt Pimpinan KPK Taufiequrachman Ruki dan Johan Budi.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Plt Pimpinan KPK Taufiequrachman Ruki dan Johan Budi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Politik Universitas Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Caniago menyatakan pelimpahan kasus rekening gendut Budi Gunawan (BG) dari KPK ke Kejaksaan Agung (Kejagung) merupakan preseden buruk bagi wajah hukum di Indonesia. Soalnya proses pelimpahan kasus ini dinilainya berpotensi mengubur kasus yang ada.

Dia berharap dalam momentum ini harusnya Jokowi menunjukkan keberpihakan secara jelas pada KPK. Dia menilai sejauh ini  Jokowi masih terkesan berhati hati dalam bersikap.

Dalam penilaiannya Jokowi seakan masih malu untuk membela KPK. “ Janganlah sampai Jokowi kalah dengan SBY. Dulu saja saat kisruh KPK Polri terjadi SBY lebih tegas menunjukkan keberpihakannya pada KPK,” ujarnya.

Saat ini akhirnya KPK melimpahkan penanganan kasus rekening gendut BG ke Kejaksaan Agung. Hal tersebut merujuk pada putusan praperadilan yang menyatakan bahwa penetapan Budi sebagai tersangka tidak sah sehingga penyidikan harus dihentikan. Hal inilah yang akhirnya menimbulkan protes dari elemen masyarakat seperti aktifis anti korupsi dan juga pegawai KPK sendiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement