Selasa 03 Mar 2015 19:50 WIB

Pengamat: Amien Rais Bisa Sebabkan PAN Jadi Partai Dinasti

Rep: C05/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKATA -- Pengamat politik dari Universitas Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago menilai figis Amien Rais masih dominan di Partai Amanat Nasional (PAN). Menurutnya hal ini bisa membuat PAN menjelma menjadi partai dinasti.

Ia menyatakan sampai sejauh ini Amien masih menjadi king maker dalam suksesi kepemimpinan kemarin. Hal ini bisa dilihat dari kunci kemenangan Zulkifli  berkat legitimasi yang diberikan oleh Amien Rais. Pangi menyatakan ini merupakan hal yang tak sehat bagi partai sekelas PAN.

"Soalnya jika Amien masih terus mendominasi di PAN, ini akan membuat PAN menjadi partai dinasti," katanya, Selasa (3/3).

Ia melanjutkan, gejala menjadi partai dinasti telah tampak di tubuh partai tersebut. Selain momentum kongres kemarin, ini dibuktikan dengan Amien Rais yang saat ini masih diberikan jabatan sebagai ketua dewan kehormatan. Hal ini, sebagai pertanda kalau Amien masih terus membayangi PAN hingga sekarang.

Padahal baginya PAN harus ingat dengan identitas aslinya sebagai partai yang lahir dari rahim reformasi. Hal ini, kata dia, membawa konskwensi PAN harus menjadi partai modern. Dia menyebutkan ciri partai modern yakni harus ada demokratisasi di tubuh partai.

"Namun, yang sekarang terjadi justru menunjukkan hal yang sebaliknya," ujarnya.

Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) yang dihelat dari Sabtu (28/2) hingga Senin (2/3) telah menghasilkan ketua umum dan juga ketua MPP yang baru. Untuk ketua umum yang baru diisi oleh Zulkifli Hasan. Sedangkan posisi untuk ketua MPP dipegang oleh Soetrisno Bachir.

Dalam Kongres PAN ini, Zulkifli berhasil menduduki kursi ketua umum dengan mengalahkan pesaingnya yakni Hatta Rajasa. Sedangkan untuk kursi ketua mpp pemilihannya dilakukan secara aklamasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement