REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema menegaskan, rencana eksekusi terhadap dua terpidana mati Bali Nine bukan hanya menyedihkan bagi warga Australia, namun juga bagi Indonesia.
Kepada wartawan di Perth, Rabu (4/3), Dubes Nadjib menyatakan dewasa ini terjadi diskusi luas di Indonesia mengenai efektivitas pidana hukuman mati.
"Kami bukannya senang dengan eksekusi tersebut," katanya.
"Di Indonesia saat ini terjadi diskusi luas dan perdebatan mengenai isu hukuman mati, dan saya kira anda bisa melihat hasilnya dalam tempo dekat," tambah Dubes Nadjib.
Karena itu, ia meminta semua pihak untuk memahami posisi Indonesia atas masalah ini.
Dubes Nadjib mengutip banyaknya warga Indonesia yang menjadi korban narkoba, dan meminta agar para korban ini juga harus diingat.
Ia berada di Perth untuk memberikan ceramah dalam sebuah sebuah forum bisnis.