Rabu 04 Mar 2015 10:54 WIB

Cegah Perburuan Satwa Liar, Presiden Ini Bakar 15 Ton Gading Gajah

Rep: c07/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang polisi berdiri di deretan gading gajah yang disita dari perburuan gelap. (ilustrasi)
Foto: Reuters/Joseph Okanga
Seorang polisi berdiri di deretan gading gajah yang disita dari perburuan gelap. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENYA -- Dalam rangka mencegah perburuan liar dan perdaganan gading gajah, Presiden Kenya membakar 15 ton gajah di acara peringatan Hari Alam Liar Sedunia. Presiden Uhuru Kenyaatta mengatakan sudah 25 tahun pelarangan perdagangan gading.

Namun permintaan dari pasar terus ada, hal tersebut mengancam kehidupan gajah dan badak Afrika. Melihat hal tersebut, sambung Uhuru, negara di Afrika sangat prihatin dengan skala dan tingkat ancaman baru terhadap spesies satwa yang terancam punah tersebut.

"Banyak dari gading tersebut milik gajah yang ceroboh dibantai oleh penjahat. Kami ingin generasi masa depan Kenya, Afrika dan seluruh dunia untuk mengalami keagungan dan keindahan binatang-binatang megah. Pemburu dan enabler mereka tidak akan memiliki kata terakhir," kata Uhuru di Taman NasionalNairobi, Selasa (3/2).

Sebelum membakar gading gajah menggunakan bensin,Kenyatta berkata, permintaan yang tinggi untuk gading akan memicu pembunugan gajah oleh para pemburu di Afrika. Ia pun akan mengirimkan gajah ke sebuah kelompok konservasi satwa liar yang berbasis di London. Perlu diketahui, sebanyak 100 ribu gajah tewas di Afrika antara 2010 dan 2012.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement