REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sniper terbaik dunia asal Indonesia Pembantu Letnan Satu Tatang Koswara (alm) sempat meminta kepada anak laki-lakinya Tubagus Abdiyuda untuk terus menjaga kakak, adik dan ibu kandungnya.
"Jadi sekitar tiga bulan lalu itu, bapak tiba-tiba saja bilang ke saya. Tolong jagain mamah sama saudara kamu. Itu seperti pesan khusus gitu," kata Yuda, di rumah duka Jalan Sayuran, Kavling Lumba-Lumba Nomor 2 RT.01 RW.08 Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Rabu (4/3).
Ia mengaku sempat memiliki kekhawatiran saat ayahnya pergi ke Jakarta untuk mengisi acara talk show "Hitam Putih" di salah satu stasiun televisi nasional, hingga meninggal dunia Selasa (3/3) malam.
"Saya khawatir bukan karena penyakit jantung yang diderita sama bapak, tapi keselamatan selama perjalanan ke sananya," kata dia.
Ketika ayahnya itu dijemput oleh tim dari stasiun televisi nasional tersebut, Yuda mengaku merasakan hal berbeda. "Enggak tahu kenapa ya, ketika bapak masuk mobil. Saya merasa berat untuk melepasnya," kata dia.
Menurut dia, sebelum melaksanakan pengambilan gambar di stasiun televisi tersebut ayahnya sempat mendatangi Mabes TNI untuk bersilaturahmi.
"Sorenya (Selasa, red) baru bapak sama ibu ke studio Trans TV untuk syuting dalam acara Deddy Corbuzier," kata dia.
Ia mengatakan, kondisi ayahnya saat itu cukup sehat dan tidak mengeluh sakit. Saat ini jenazah Tatang Koswara masih berada di rumah duka dan para pelayat pun terus berdatangan.
Sejumlah karangan bunga seperti dari Kapuspen TNI Mayjen TNI Fuad Basya tampak di halaman depan rumah duka.
Rencananya jenazah dikebumikan di TPU yang terletak di kediamannya.
Sebelumnya dikabarkan bahwa penembak jitu (sniper) terbaik yang dimiliki Indonesia danmasuk ke dalam peringkat 14 di dunia tersebut meninggal usai mengisi acara Hitam Putih di Trans7. Saat itu, Tatang Koswara (68) jatuh pingsan dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Dia mengalami masa kritis sebelum akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya.