REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Whistleblower Edward Snowden mulai merencanakan kepulangannya ke Amerika Serikat, Selasa (3/3). Pengacara Rusia untuk Snowden, Anatoly Kucherena mengatakan, buronan AS yang membocorkan pengintaian oleh pemerintah AS itu sedang berkonsultasi dengan pengacara asal Jerman dan Amerika.
Di Washington, pihak berwenang AS mengaku akan menyambut kepulangan Snowden. Namun, tetap ia harus menghadapi pengadilan yang telah disusun.
''Aku tidak ingin merahasiakannya bahwa ia (Snowden) ingin pulang,'' kata Kucherena disebut-sebut punya hubungan dengan Kremlin. Menurutnya, ada sekelompok pengacara AS dan kelompok pengacara German yang sedang berusaha menyelesaikan keinginan Snowden.
Kucherena mengatakan hal tersebut saat konferensi pers peluncuran buku tentang kliennya itu. Beberapa waktu lalu, Snowden pernah mengatakan ia akan pulang jika ia diadili dengan benar.
Pada 2013, Moskow memberi Snowden izin tinggal setelah ia diburu otoritas AS karena membocorkan rahasia pengintaian. Rusia berulang kali menolak mengekstradisi Snowden. Hal tersebut meningkatkan ketegangan Moskow dengan Washington.
''Tuan Snowden harus pulang ke AS dan menghadapi tuduhan pelanggaran, jika ia melakukan itu, ia akan diberikan proses hukum penuh dan perlindungan,'' kata Juru bicara departemen peradilan Marc Raimondi.
Kucherena mengatakan, Snowden akan diberikan izin kependudukan selama tiga tahun oleh Rusia pada Agustus mendatang.