Rabu 04 Mar 2015 19:00 WIB

Hindari Anarkis, Pemda Harus Fokus Tangani Begal Motor

Polisi menunjukan tiga tersangka pelaku begal motor IS (18), D (18), dan ADP (18) berikut barang bukti yang berhasil ditangkap di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Minggu (1/2).  (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Polisi menunjukan tiga tersangka pelaku begal motor IS (18), D (18), dan ADP (18) berikut barang bukti yang berhasil ditangkap di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Minggu (1/2). (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia (UI) Sudarsono Hardjosoekarto mengatakan pemerintah daerah dan aparat kepolisian harus fokus dalam menangani masalah sosial begal motor yang marak akhir-akhir ini untuk menciptakan keamanan masyarakat.

"Kalau tidak fokus menangani masalah begal motor ini maka masyarakat akan bertindak dengan caranya sendiri," kata Sudarsono di Depok, Rabu (4/3).

Ia mengatakan dengan fokusnya permasalahan begal motor maka akan tercipta rasa aman di masyarakat sehingga pengendara sepeda motor tidak lagi merasa takut ketika pulang malam hari. "Rasa aman ini perlu diciptakan agar masyarakat tidak khawatir jika pulang larut malam," katanya.

Dikatakannya tindakan main hakim yang diperlihatkan masyarakat di Tangerang ketika pelaku begal motor tertangkap dan membakarnya hingga tewas menunjukkan bahwa masyarakat sudah geram dengan aksi begal motor yang dinilai tidak mendapat perhatian cukup dari pemerintah daerah dan aparat kepolisian.

"Masyarakat sudah kecewa karena polisi dan pemerintah dianggap tidak bisa mengatasi masalah begal motor, sehingga melakukan tindakan anarkis," ujar Sudarsono yang juga menjabat sebagai Sekjen DPD RI.

Menurut dia tindakan anarkis itu tentunya tidak diinginkan karena penyelesaian masalah sosial bukan dengan cara anarkis yang tidak beraturan. "Adanya pembakaran pelaku begal motor di Tangerang termasuk dalam anarkis yang tanpa aturan," katanya.

Adanya pelaku begal dari kalangan remaja atau pelajar disebut Sudarsono juga harus mendapatkan perhatian dari dunia pendidikan.

Sistem pendidikan disebutnya harus bisa membentuk karakter anak sejak dini sehingga bisa menimbulkan minat belajar bagi mereka. "Jika dalam diri sendiri sudah muncul minat belajar maka remaja tidak akan punya waktu melakukan tindakan kriminal yang meresahkan masyarakat sekitarnya," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement