Rabu 04 Mar 2015 19:06 WIB

Ayah Emwazi Malu dengan Perilaku Putranya

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Emwazi saat sekolah dan penampakan Jihadi John saat ini
Foto: mirror
Emwazi saat sekolah dan penampakan Jihadi John saat ini

REPUBLIKA.CO.ID, ABDALI -- Ayah Mohammed Emwazi alias Jihadi John, Jassem Emwazi (51 tahun) mengaku malu atas perilaku putranya tersebut.  

Dilansir dari Telegraph, Rabu (4/3), Emwazi memohon maaf pada orang tuanya sebelum bergabung dengan ISIS dan menjadi Jihadi John.

Sejak identitas Jihadi John terungkap ayahnya absen dari pekerjaannya sebagai penjaga toko di supermarket, 12 kilometer dari perbatasan Kuwait dengan Irak. Rekannya Abu Meshaal (40) mengatakan Jassem menangis sepanjang hari.

Sebelumnya Jassem telah berusaha membujuk Emwazi agar kembali ke kehidupan pribadinya. Tetapi putranya itu tidak mendengarkan ajakannya.

Jassem menolak dengan tegas saat putra sulungnya menelpon 2013 dari Turki. Dalam teleponnya Emwazi meminta restu untuk melakukan perjalanan ke Suriah untuk berjihad.

"Saya harap kamu mati sebelum kamu tiba di Suriah,"ujar Jassem. Jassem kemudian diinterogasi penyidik Kuwait, Ahad (1/3).

Dia merasa sangat malu terhadap perilaku anaknya. Dia pun tidak bisa kembali bekerja dan tidak ingin meninggalkan rumahnya di Al Oyoun.

Dia berdiam diri di rumah dan bahkan tidak bisa pergi ke masjid untuk berdoa karena malu akibat perilaku anaknya.  Jassem tidak ingin terlihat orang lain sehingga ia berdoa di rumah.

Dia sangat lelah dan terus berbicara Emwazi bukan anak yang baik. Atasan Jassem telah membebaskan dia untuk bekerja.

Dia sudah tidak bekerja sejak Jumat lalu, sehari setelah anaknya diidentifikasi sebagai John Jihadi di media internasional.

Jassem orang yang supel karena memiliki kemampuan berbahasa Inggris. Jassem bekerja juga sebagai supir, penerjemah dan pemandu bagi warga Kuwait yang mengunjungi London.

Istrinya Ghania tinggal di London sedangkan dia tinggal di Kuwait dengan putrinya Asma, saudara perempuan dan ibunya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement