REPUBLIKA.CO.ID, MONTREUX -- Amerika Serikat tidak berencana mengikuti mitra-mitranya di Teluk dengan memindahkan kedutaannya dari Sanaa ke kota Aden, di bagian selatan Yaman, kata seorang pejabat tinggi Departemen Luar Negeri AS.
Washington menutup misinya di Sanaa, Ibu Kota Yaman, akhir bulan lalu karena situasi keamanan, memindahkan semua stafnya yang warga Amerika keluar Yaman. Duta Besar Matthew Tueller sekarang akan berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi.
Tueller mengunjungi Abedrabbo Mansour Hadi, presiden Yaman yang dimundurkan oleh kelompok yang menguasai Sanaa saat ini, di Aden Senin lalu dengan mengatakan setelah itu ia masih pemimpin "sah" negara Teluk yang dilanda kekerasan.
Beberapa negara Teluk termasuk Arab Saudi, mengkhawatirkan milisi Houthi yang bermazhab Syiah dan menguasai Sanaa, telah mengumumkan mereka akan memindahkan kedutaan-kedutaan mereka. Tetapi hal tersebut dibantah pejabat Deplu AS.
"Kami tidak punya rencana membuka kedutaan kami di Aden."
Sementara itu sumber-sumber diplomatik Prancis mengatakan ada perdebatan yang berlangsung di lingkungan Uni Eropa mengenai apakah mereka akan memindahkan kedutaan ke Aden, tetapi lagi-lagi keputusan tersebut belum diputuskan secara resmi.