Kamis 05 Mar 2015 16:13 WIB

Cina Minta Myanmar Turunkan Ketegangan di Perbatasan

Tentara Myanmar (Ilustrasi)
Foto: Reuters
Tentara Myanmar (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Myanmar harus memastikan ketegangan di sepanjang perbatasan dengan Cina mereda dan semua pihak yang berkonflik harus menahan diri.

Pernyataan pejabat senior Cina tersebut menyusul bentrokan yang menimbulkan gelombang pengungsian ke Cina. Wakil Menteri Luar Negeri Liu Zhenmin mengatakan kepada utusan Myanmar Cina konsisten menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Myanmar, Rabu malam (4/3).

Myanmar menuding tentara bayaran Cina turut bertempur bersama gerilyawan dari etnis Tionghoa melawan pemerintah Kokang di wilayah utara. Myanmar meminta kerja sama Cina untuk mencegah serangan teroris yang dilancarkan dari wilayah negara tetangga itu.

Ribuan pengungsi memasuki provinsi Yunnan di barat daya Cina sehingga membuat gusar pemerintah setempat. "Cina berharap pihak-pihak terlibat konflik bisa menahan diri dan menurunkan ketegangan segera terkait situasi saat ini di Myanmar utara, serta bersungguh-sungguh mempertahankan stabilitas kawasan perbatasan Cina-Myanmar," ujar Liu.

Pertempuran pecah pada Februari, antara tentara Myanmar dan Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) yang beranggotakan sisa-sisa Partai Komunis Burma.

"Pihak Myanmar mengucapkan terima kasih kepada Cina atas bantuannya menangani situasi secara tepat di Myanmar utara dan akan terus berkomunikasi erat dengan Cina," kata utusan Myanmar dalam pernyataan itu.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement