REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan Koalisi Seni Indonesia bersama 23 lembaga seni di Jakarta menggelar serangkaian aktivitas kesenian sebagai salah satu ikhtiar memberantas korupsi pada Kamis (5/3) di Taman Ismail Marzuki (TIM).
Ketua Panitia acara Seni Lawan Korupsi, Abduh Aziz, mengatakan kegiatan ini muncul karena kekhawatiran para seniman dan penikmat seni akan maraknya polemik perseteruan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri, sehingga isu korupsi menjadi teralihkan.
"Ada upaya sistematis untuk melemahkan dan menghancurkan gerakan pemberantasan korupsi," ujar Abduh kepada Republika, di Teater Kecil, TIM, Jakarta, Kamis (5/3).
Abduh menegaskan, gerakan Seni Lawan Korupsi akan terus dipertahankan dan berlanjut sampai ke daerah-daerah. Menurutnya, gerakan ini merupakan wujud pernyataan keras bahwa jalan seni akan dipertahankan untuk membela KPK.
Rangkaian aktivitas kesenian ini meliputi pertunjukan musik, pameran seni rupa, wayang orang, stand up comedy, pembacaan puisi, dramatic reading serta pemutaran film dokumenter. Rangkaian yang bertajuk Seni Lawan Korupsi ini diadakan mulai pukul 12.00 sampai 22.00 WIB.
Aktivitas kesenian yang berkesinambungan ini memiliki benang merah yaitu dukungan terhadap pemberantasan korupsi. Beragam acara seni ini akan diisi antara lain Butet Kertardjasa, Agus Noor dan beberapa komunitas seni.