REPUBLIKA.CO.ID, Moskow -- Pejabat Rusia membantah pernyataan Amerika Serikat bahwa Moskow mengirimkan ribuan tentaranya untuk bertempur bersama pembangkang di Ukraina.
"Angka itu, yang asal comot, tentu saja mengacaukan dan menyesatkan masyarakat dunia," kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexander Lukashevich, Kamis (5/2).
Rabu kemarin, Wakil Menteri Luar Negeri AS, Victoria Nuland mengatakan di hadapan komite urusan luar negeri kongres bahwa Rusia telah mengerahkan ribuan pasukan ke Ukraina. Meskipun ia mengatakan tidak bisa memberikan angka persis.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov juga membantah tudingan tersebut. Dia juga membantah tudingan yang dilontarkan kepala pasukan AD AS di Eropa, Letjen Ben Hodges bahwa ada 12 ribu tentara di Ukraina.
"Saya tahu soal pernyataan Victoria Nuland dan jendral mengenai tudingan ribuan tentara Rusia di Rusia itu. Tapi kenapa 12 ribu? Kenapa mereka hanya berpikir sekecil itu? Kenapa tidak disebut 20 ribu, kenapa tidak 25 ribu saja?" kata Antonov seperti dikutip kantor berita RIA Novosti.
Moskow membantah keterlibatannya dalam konflik yang menurut PBB telah menewaskan sekitar 6 ribu orang pada 2014. Meski demikian, Moskow mengakui bahwa beberapa tentara Rusia mungkin menjadi sukarelawan untuk bertempur bersama pemberontak saat cuti dari unit reguler mereka.