REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan) Azis Hidayat menyebut produksi padi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta melebih target nasional di nama rata-rata panen berkisar 5,2 ton per hektare.
“Dari hasil //monitoring//, panen paling rendah 7,5 ton per hektare, namun kalau di rata-rata bisa sembilan ton per hektare, jauh di atas target rata-rata nasional sekitar 5,2 ton per hektare," katanya dalam rilis yang diterima //Republika// pada Kamis (5/3)
Dikatakannya, masing-masing capaian produksi di masing-masing kabupaten di sentra produksi padi di wilayah DIY tidak seragam. Misalnya, untuk Kabupaten Bantul sekitar capaiannya sebanyak 11,2 ton per hektare sedangkan di wilayah Kabupaten Sleman 9,7 ton per hektare.
Meski begitu, dari data yang masuk ditarik kesimpulan produksi padi DIY yang melebihi target rata-rata nasional sehingga membuat DIY surplus terus-menerus dalam beberapa tahun belakangan. “Pak Menteri kemarin hanya menargetkan Yogyakarta harus produksi 1 juta ton padi, berarti ada penambahan sekitar 200 ribu ton dibanding tahun lalu," katanya.
Sampai saat ini berdasarkan hasil rapat koordinasi produksi padi DIY per Kamis (5/3), panen terakhir sudah mencapai 117 persen dari target setahun, bahkan produksi tersebut bisa terus bertambah karena masih ada sawah yang sedang panen. Maka kemungkinan besar panen Yogyakarta bisa mendekati angka 200 persen dari target tanam yang ditetapkan.