REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan benih unggul yang bersertifikat dinilai merupakan upaya yang bagus guna meningkatkan keuntungan usaha perikanan, kata Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto.
"Jika marjin (keuntungan) ini telah tinggi, tentunya bisnis ikan ini akan terus berkembang dengan baik. Penggunaan benih dan induk unggul juga diperlukan dalam upaya peningkatan marjin tersebut," kata Slamet Soebjakto dalam rilisnya, Jumat (6/3).
Menurut Slamet, peningkatan marjin berguna tidak hanya membiayai operasional tetapi juga bakal mengembalikan modal atau investasi yagn telah dilakukan. Dengan demikian, ia mengemukakan bahwa hal itu juga akan membuat pembudidaya perikanan dapat meningkatkan kelasnya menjadi pengusaha UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Selain itu, ujar dia, peningkatan produksi perikanan budidaya yang ditargetkan mencapai 17,9 juta ton pada tahun 2015, maka salah satu usaha yang diperlukan antara lain adalah benih dan induk unggul.
"Benih dan induk unggul diperlukan untuk menghasilkan produk perikanan budidaya yang berkualitas. Dengan produk yang berkualitas maka kita akan mampu bersaing di pasar bebas ASEAN (Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA)," katanya.
Data BPS tentang Hasil Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian (SPP) menyebutkan bahwa usaha budidaya menempati empat besar dengan pendapatan tertinggi dari Budidaya Ikan Hias (50 juta/tahun), Budidaya Ikan di perairan umum (34,8 juta/tahun), Budidaya Ikan di Tambak/Air Payau (31,3 juta/tahun) dan terakhir adalah Budidaya Ikan Kolam Air Tawar (29,3 juta/tahun).