REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dekan Fakultas Psikologi Universitas Negeri Jakarta (UIN) Syarif Hidayatullah Abdul Mujib menilai sikap orientasi seksual yang menyimpang lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal.
"Psikologi seorang banci itu karena faktor eksternal, faktor internal dalam diri pengaruhnya sangat kecil" ujar dia kepada ROL Jumat (6/3).
Mujib menjelaskan faktor eksternal seperti pola asuh orang tua, kondisi lingkungan yang dilalami, fasilitas
pendidikan yang diperoleh juga bisa mempengaruhi. Misalnya, pola asuh orang tua. Ada orang tua yang condong membuat seorang anak perempuan menjadi tomboi dan anak laki-laki menjadi kemayu.
"Permainan yang diberikan orang tua kepada anak bisa mempengaruhi sikap anak terhadap orientasi seksualnya," kata dia,
Faktor lain yang menyebakan penyimpangan orientasi seksual seseorang juga bisa disebabkan oleh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Contohnya, jika seorang anak sering melihat ayahnya melakukan kekerasan dalam rumah tangga kepada ibu atau dirinya sendiri sehingga timbul sikap yang sangat simpati dan empati kepada ibu lalu menjadi benci kepada ayah.
Guru Besar Psikologi UIN Jakarta itu melanjutkan acara televisi yang dilihat seseorang juga bisa menjadi penyebab penyimpangan orientasi seksual. Misalkan, dalam acara televisi ada adegan
pemerkosaan, itu bisa mempengaruhi orang menjadi traumatik.
"Orang yang trauma akan menjadikannya menghindar dari penyebab trauma tersebut," kata dia.