REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kota Bandung sedang menjajaki kemungkinan Kota Gaza, Palestina, menjadi sister city alias kota bersaudara. Terkait rencana itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan masih dalam persiapan.
"Persiapan kalau kita sister city itu harus ada action plan-nya," ujar Emil, panggilan akrab, idwan Kamil saat ditemui di Balai Kota, Jumat (6/3).
Pria yang berprofesi sebagai arsitek tersebut menyatakan sedang melakukan persiapan riil terkait rencana menjadikan Gaza sebagai sister city. Beberapa persiapan riil yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung di antaranya terkait sistem desentralisasi dan teknologi.
Ridwan menyatakan rencana menjadikan Gaza sebagai sister city merupakan suatu bentuk solidaritas dari Kota Bandung. Solidaritas ini sesuai dengan salah satu tema peringatan Konferensi Asia-Afrika ke-60 yang akan diselenggarakan di Bandung bulan depan. Pemilihan kota Gaza, lanjut Ridwan, juga sejalan dengan instruksi dari presiden.
"Karena keputusan dari Presiden, kita harus solidaritas dengan Palestina, terutama di KAA ini. Itu level negara. Untuk konflik kota kita pilih Gaza," lanjutnya.
Ridwan tak mempermasalahkan jika tak banyak keuntungan yang diperoleh Kota Bandung dalam menjadikan Gaza sebagai sister city. Pasalnya, kerjasama sister city dengan Gaza ini murni sebuah bentuk solidaritas.
Ridwan ingin menunjukkan bahwa Kota Bandung saat ini merupakan peradaban baru, yaitu solidaritas Asia-Afrika. "(Keuntungan) lebih ke Gaza-nya," jelas Ridwan.