REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang akan membuat badan intelijen semacam badan intelijen MI6 milik Inggris, Jumat (5/3). Momentum ini dipicu oleh pembunuhan dua warga Jepang yang diculik ISIS.
Jepang menyadari kekurangannya dalam dunia intelijen. Instansi baru ini akan menjadi jembatan untuk mendapat informasi dari luar negeri.
Perdana Menteri Shinzo Abe telah membuat semacam Badan Keamanan Nasional di AS. ''Untuk menjadi negara yang normal, badan intelijen sangat penting,'' kata profesor dari Takushoku University, Takashi Kawakami.
Anggota parlemen dari Partai Demokrasi Liberal (LDP) Takeshi Iwaya berharap menyelesaikan rancangan usulan pada musim semi mendatang setelah mengunjungi negara dengan badan intelijen, semisal Inggris.
Jika LDP dan pemerintah telah menyelesaikan semua, maka legislasi bisa rampung tahun depan. ''Sekarang kita tidak tahu kapan nyawa warga Jepang dalam bahaya sehingga kita butuh informasi dari luar,'' kata Iwaya.