Jumat 06 Mar 2015 20:52 WIB

KJRI Hubungi Kepolisian Turki Selidiki 16 WNI Hilang

Masjid Hagia Sophia, Istanbul, Turki.
Foto: AP
Masjid Hagia Sophia, Istanbul, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsulat Jenderal RI di Istanbul, Turki menyatakan telah melakukan koordinasi dengan kepolisian setempat, guna menyelidiki hilangnya 16 Warga Negara Indonesia (WNI) di negara tersebut, Jumat (6/3).

"KJRI Istanbul telah berkoordinasi langsung dengan Kepolisian Istanbul. Dari informasi yang diterima, kasus seperti ini bukan yang pertama kali ditangani Kepolisian Istanbul," demikian keterangan tertulis KJRI Istanbul, Jumat (6/3).

Konjen mengkhawatirkan hilangnya ke-16 orang WNI menjadi modus baru atas kegiatan ilegal yang terkait dengan aktivitas penyelundupan manusia ke sejumlah negara konflik melalui Turki.

Menurut keterangan Kepolisian, beberapa kasus sebelumnya melibatkan warga negara Amerika Serikat yang berupaya menyusup ke Suriah melalui perbatasan Turki.

Dalam keterangannya, KJRI menyebutkan pada 24 Februari terdapat 25 turis WNI dari Smailing Tour tiba di Bandara Internasional Ataturk setelah menumpang penerbangan Turkish Airline TK-67.

Namun, sebanyak 16 orang menyatakan berpisah dari rombongan dan akan bergabung kembali pada 26 Februari 2015, saat rombongan berada di kota Pamukkale.

Ketika tiba di Pamukkale, pimpinan tour wisata mengirim pesan SMS kepada 16 orang tersebut, dan mendapat balasan bahwa mereka tidak akan bergabung dengan rombongan di kota itu, dan akan memberitahu lebih lanjut kapan waktu untuk bergabung kembali.

"Sesuai jadwal, rombongan kembali ke Jakarta pada tanggal 4 Maret 2015 pukul 00.40 menggunakan Turkish Airlines TK-66. Namun, ke-16 WNI yang memisahkan diri tersebut tidak muncul di bandara," demikian pernyataan tersebut.

Sejumlah nama dan daerah asal dari 16 orang tersebut adalah:

1. Utsman Mustofa Mahdamy asal Surakarta,

2. Sakinah Syawie M. Tafsir asal Surakarta,

3. Tsabitah Utsman Mahdamy asal Surabaya,

4. Salim Muhamad Attamimi asal Surabaya,

5. Fauzi Umar Salim asal Surakarta,

6. Hafid Umar Babher asal Surakarta,

7. Soraiyah Cholid asal Surabaya,

8. Hamzah Hafid asal Surabaya,

9. Utsman Hafid asal Surakarta,

10. Atikah Hafid asal Surakarta,

11. Jusman Ary asal Surabaya,

12. Ulin Isnuri asal Surabaya,

13. Humaira Hafshah asal Surabaya,

14. Urayna Afra asal Surabaya,

15. Aura Kordova asal Surabaya,

16. Dayyan Akhtar asal Surabaya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement