Sabtu 07 Mar 2015 03:42 WIB

Presiden Dorong Pertumbuhan Pabrik Alat Pertanian

Presiden Jokowi.
Foto: Antara
Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong pertumbuhan pabrik alat pertanian dalam negeri untuk mendukung program swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat meninjau pembuatan alat pemanen padi hasil karya siswa SMK di PT Jogja Inovasi Teknologi, Desa Mlilir, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (6/3).

"Tahun ini, pemerintah menganggarkan pembelian 60.000 unit alat pertanian untuk diberikan kepada kelompok-kelompok tani seperti traktor tangan, pompa air, dan alat panen. Dan kita utamakan untuk membeli alat produksi dalam negeri seperti di sini ini," ujar Presiden Jokowi.

Ia mengapresiasi para siswa SMK di wilayah Dolopo yang berhasil mengembangkan dan merakit alat pemanen padi tersebut. Untuk sementara, mesin dari alat tersebut masih didatangkan dari luar negeri.

"Tadi sudah kita koordinasikan, dalam waktu tiga tahun ke depan, mesin sudah bisa kita buat sendiri. Dan saat ini produksi alat pemanen padi di pabrik ini sudah mencapai 1.000 unit. Hal ini awal yang bagus tapi itu masih kalah jauh dengan kebutuhan kita," kata Presiden.

Ia menjelaskan, pembelian alat-alat pertanian itu nantinya sebagai langkah pelaksanaan program swasembada pangan yang ditargetkan hingga tiga tahun ke depan.

Sedangkan Untuk meningkatkan produktivitas pabrik tersebut, pihak provinsi akan menggandeng SMK-SMK yang ada, agar ikut memproduksi dan merakitnya.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman, menambahkan, dari 60.000 unit alat pertanian yang dianggarakn pada tahun 2015, sejauh ini sudah terdistribusikan sebanyak 25.000 unit ke petani di seluruh wilayah Tanah Air.

"Dengan upaya tersebut diharapkan mampu menigkatan produksi padi antara 20 persen hingga 30 persen. Hal itu semakin memudahan untuk mewujudkan sawsembada pangan tiga tahun ke depan," kata Amran.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement