REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang mantan pejuang ISIS, John, meminta maaf atas tindakan ISIS yang merajam perempuan. John marah dan mengutuk serangan kelompok militan yang diikutinya tersebut.
Ia mengatakan hukum syariah tidak dijalankan dengan benar oleh ISIS dan di negara-negara lainnya termasuk negara yang mayoritas muslim. Menurutnya, jihad adalah bagian dari Islam. Namun, jihad yang dilakukan ISIS dan kelompok militan lainnya sangat berbeda dengan ajaran Islam sesungguhnya.
“Jihad adalah bagian dari Islam. Namun, jihad salah diartikan oleh kelompok militan,” ujar John seperti yang dikutip BBC dari sebuah acara tv di London.
John sempat dituduh terlibat dalam video pemenggalan yang dirilis oleh ISIS. Tapi, bagi John, tindakan itu tidak sesuai dengan norma Islam.
Ia bergabung dengan ISIS karena benar-benar ingin membuang gay dari peradaban. Tapi, tindakan pemengalan kepala sepertinya tidak tepat untuk membuktikan seseorang bersalah atau tidak.