Sabtu 07 Mar 2015 09:50 WIB

Pembinaan Remaja Jangan Hanya Diserahkan pada Sekolah

Remaja tersangka begal motor. Ilustrasi
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Remaja tersangka begal motor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Pemerhati pendidikan di Gorontalo mengatakan, pembinaan dan pengawasan anak remaja maupun siswa, jangan hanya diserahkan sepenuhnya pada sekolah.

"Peran orang tua juga sangat besar dalam membentuk karakter anak, sehingga itu diperlukan kerja sama dengan pendidik," kata Rustam Umalu, menilai makin maraknya pemberitaan aksi begal motor di Indonesia, Sabtu (7/3).

Menurut dia, jika orang tua mulai melihat gejolak yang tidak baik tehadap perilaku anaknya, maka sebaiknya diberikan nasehat ataupun diajak komunikasi tentang persoalan ataupun kegiatan apa yang sedang dilakukan anaknya.

Dia mengatakan, tindakan maupun perbuatan yang saat ini hangat diperbincangan dan terjadi pada sejumlah daerah tentang perbuatan Begal motor yang banyak dilakoni anak remaja, hendaknya menjadi perhatian serius dari berbagai komponen dan jangan hanya menjadi cemohan saja.

"Pelaku begal tersebut merupakan anak bangsa yang harus di selamatkan perilakunya, sehingga itu perlu pembinaan dan pengawasan dari seluruh komponen," kata Rustam yang juga Kepala sekolah dari salah satu SMK di Kota Gorontalo.

Dia menjelaskan, untuk tetap berlangsungnya pengawasan dan pembinaan, hendaknya pihak sekolah melakunnya setiap awal pekan di masing-masing sekolah, dengan memberikan nasehat maupun kebijakan ataupun pekerjaan yang sifatnya positif.

Begitu juga jika ditemukan ada siswa yang mulai berbuat tindakan yang sifatnya negatif, maka harus kita libatkan oang tua yang bersangkutan untuk sama-sama melakukan pengawasan dan pembinaan.

"Siswa maupun anak-anak remaja merupakan generasi penerus bangsa, sehingga baik buruknya mereka harus menjadi tangung jawab bersama," kata Rustam.

Menurut dia, tindakan negatif yang dilakukan oleh siswa ataupun remaja, jangan selalu bermuara pada polisi, tetapi hendaknya dilakukan dulu pembinaan, tetapi jika perbuatannya sudah menjurus pada kriminilitas maka tentunya diproses secara hukum.

"Sebagai pendidik, saya merasa prihatin dengan adanya aksi begal motor tersebut, sehingga itu perlu adanya kerjasama dari berbagai komponen dalam memberantasnya," kata Rustam.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement