REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pesimistis pembangunan kembali Pasar Klewer yang terbakar, selesai dalam jangka waktu satu tahun, sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo.
''Pemkot memprakirakan pembangunan kembali Pasar Klewer akan memakan waktu hingga dua tahun,'' kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Budi Suharto di Solo, Sabtu (7/3).
Molornya pembangunan pekerjaan proyek ini, menurutnya disebabkan karena ketersediaan dana. ''Mau bagaimana lagi, anggaran belum ada. Jadi, belum bisa mengejar penyelesaian pembangunan Pasar Klewer dalam jangka waktu satu tahun," ujarnya.
Masih menurut Budi, pembangunan bisa dimulai pada tahun ini. Dan, diperkirakan akan selesai tahun 2017. Dana yang berasal dari pemerintah pusat dikucurkan dalam beberapa tahapan. Sehingga tidak bisa secara langsung digunakan untuk pembangunan.
Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP) Kota Solo, Subagyo, mengungkapkan, secara keseluruhan pembangunan Pasar Klewer menelan dana Rp 155 milyar.
Sedang dana yang diberikan pemerintah pusat, melalui Kementerian Perdagangan tahun ini hanya Rp 61,4 milyar. Kalau menggunakan APBD, kata dia, jelas tidak memungkinkan. Ini karena dana yang dibutuhkan sangat besar.
Karena itu, DPP hanya mengandalkan dana dari pemerintah pusat. DPRD Kota Solo membantah pengerjaan pembangunan Pasar Klewer dalam jangka dua tahun sebagai bentuk keterlambatan.
Soalnya, sejak awal, pembangunan pasar yang terbakar akhir tahun lalu itu, sengaja direncanakan selesai dalam dua tahun. ''Memang sejak semula tidak setahun selesai,'' kata Honda Hendarto, Ketua Komisi III.
Menurutnya, proses membangun Pasar Klewr bukan seperti menggoreng tempe yang bisa selesai dalam sekejap. Pembangunan menggunakan uang negara dimana ada mekanisme yang harus dilalui. Jika tidak hati-hati, kata dia, bisa saja berujung masuk ke penjara.
Disinggung pembangunan dua tahun, tidak sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo. Honda meminta Presiden melaksanakan pembangunan jika memang bisa dalam satu tahun.
''Bisa nggak presiden setahun. Suruh Presiden kerjakan dalam setahun,'' katanya.
Ungkapan senada, Wakil Ketua DPRD Solo, Umar Hasyim, menjelaskan, mengacu kontrak sewa lahan pasar darurat, pembangunan Pasar Klewer memang dua tahun. DPRD pun sudah bergerak cepat dengan menandatangi Permit mendahului anggaran supaya pasar darurat segera terealisasi.
''Memang, kita ingin secepatnya. Hanya saja kita tidak bisa sendiri. Pendanaannya dari pusat. Saat ini baru Rp 61 miyar. Yang utama, kita pikirkan saat ini agar pemkot segera membangun pasar darurat,'' katanya.