REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Latar belakang serta motif kelompok radikal yang mengatasnamakan agama Islam menimbulkan sejumlah pertanyaan bagi publik.
“Jadi kalaupun ada yang radikal, sesungguhnya itu masih menimbulkan tanda tanya,” ungkap Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Komaruddin Hidayat, Sabtu (7/3).
Menurutnya,ia dan masyarakat masih belum mengetahui pasti motif sikap radikal mereka. Bahkan ia mengaku bingung menelisik sikap mereka itu sekadar ekspresi kekecewaan, kemarahan atau mencari perhatian.
“Kemudian mereka mengambil momentum keagamaan,” ujar Komaruddin.
Komarudin juga menjelaskan mengenai fenomena radikalisme yang disampaikan kaum radikal melalui visual atau media sosial selama ini. Menurutnya, masyarakat diharapkan tidak langsung percaya bahwa itu merupakan kelompok radikal.
Masyarakat, ujarnya, harus mengonfirmasi dahulu motif agama yang selama ini diungkapkan oleh kelompok itu. Ia berpendapat mereka bisa saja memiliki motif uang atas sikap yang mereka lakukan selama ini.
Menurutnya, dana itu bisa saja diperoleh mereka dari pihak luar sebagai pembiayaan mereka untuk melakukan aksinya.
“Saya juga tahu ada ormas yang masuk ke dalam kelompok militan,” terangnya.