REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekecewaan pendukung Hatta Rajasa usai Kongres Partai Amanat Nasional di Bali belum lama ini, masih berlanjut. Pascakongres, pendukung Hatta mengusulkan agar mantan ketua umum PAN tersebut membentuk organisasi masyarakat (ormas) sebagai embrio partai politik baru di Indonesia.
Kalau hal itu terjadi, akan ada perpecahan di internal partai berlambang matahari terbit tersebut. Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Maswadi Rauf mengatakan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan harus merangkul kubu Hatta untuk membentuk kepengurusan partai periode lima tahun ke depan.
Dia menyarankan agar jangan sampai pendukung Hatta digeser dan tidak diberi posisi. "Itu akan menimbulkan perpecahan," kata Maswadi kepada Republika, Ahad (8/3).
Menurut Maswadi, kalau PAN ingin tetap kuat, Zulkifli harus mau merangkul kubu Hatta dalam membuat kepengurusan periode 2015-2020. Jangan sampai keluar istilah kader yang tidak dimaafkan usai kongres yang dapat berbuntut pemecatan.
Dalam penyusunan pengurus lima tahun kedepan, Zulkifli sebaiknya memasukkan tokoh pendukung Hatta. "Hal itu menjadi pendidikan politik yang bagus bagi seluruh kader," imbuh Maswadi.
Terlebih, kata Maswadi, kubu Hatta juga dimasukkan dalam susunan 12 formatur yang akan menentukan susunan pengurus PAN selama lima tahun ke depan.