Ahad 08 Mar 2015 17:31 WIB

Peran Jalur Sutra dalam Dakwah Islam

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
Kapal Laksamana Cheng Ho
Kapal Laksamana Cheng Ho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di masa lalu, Jalur Sutra berperan penting dalam penyebaran dakwah Islam. Islam yang lahir di Timur Tengah menyebar hingga kawasan Asia Tengah dan Cina.

"Dan Jalur Sutra ini menunjukkan bahwa Islam tersebar di Asia Tengah hingga menyebar ke daratan Tiongkok bukan karena perang," ujar Ketua Program Studi Timur Tengah dan Islam Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Dr Hanief Saha Ghafur belum lama ini.

Menurut dia, tdak selamanya penyebaran Islam karena penaklukan. Tapi, ada kekuatan yang sangat signifikan dalam penyebaran Islam melalui perdagangan. Dan itu ditunjukkan dengan adanya Jalur Sutra yang penuh interaksi damai antarperadaban.

Menurut Dr Hanief, bila kita melihat posisi strategis Jalur Sutra dalam menghubungkan antarperadaban, setidaknya ada dua hal yang perlu kita lihat. Pertama, peradaban Cina yang memiliki karakter ilmu teknis dan aplikatif serta peradaban Islam di Timur Tengah yang bisa dibilang saat itu menjadi satu-satunya pewaris ilmu pengetahuan berbasis dari tradisi semitik yang berpadu dengan Romawi dan Yunani Kuno.

"Tradisi keilmuan di Timur Tengah ini ada dua, tradisi semitik itu berasal dari Yudeo-Kristiani-Islam, sedangkan yang berasal dari Helenis itu berasal dari Yunani Romawi Kuno. Warisan tradisi keilmuan itu sangat kuat menjadi karakter keilmuan Islam di Timur Tengah setelah runtuhnya peradaban Yunani dan Romawi kuno," ucapnya.

Jadi, lanjutnya, puncak tradisi peradaban Helenis-Semitik tersebut adalah munculnya peradaban Islam, khususnya pada abad ke-7 sampai abad ke- 13 M. Sedangkan di Cina, keunggulan pengetahuan teknis yang aplikatif berkembang pesat, namun tradisi pengetahuan tersebut miskin pengetahuan abstrak atau logika teoritis. Tradisi pengetahuan abstrak itu tidak berkembang baik di Cina.

"Kalaupun ada, itu bercampur baur dengan mitos dan legenda. Memang dari tradisi pengetahuan yang teknis dan aplikatif ini, di Cina telah melahirkan berbagai ilmu aplikatif, seperti penggunaan alat hitung dan teknologi produk barang yang saat itu belum banyak digunakan di peradaban manapun," paparnya.

Selain itu, ada kebutuhan dari hasil ciptaan produk tersebut untuk diperdagangkan, maka para saudagar Cina ini kemudian mulai melakukan perjalanan ke Barat untuk melakukan perjalanan dagang. Kawasan yang kini kita kenal dengan Xinjiang memang awal perkembangan Jalur Sutra yang kemudian menyebar ke Asia Tengah dan sampai ke Timur Tengah.

"Pertemuan dua peradaban tersebut, selain terjadi perdagangan, juga terjadi komunikasi antarbudaya, interaksi ilmu pengetahuan yang aplikatif dan teoritis, dan yang tidak kalah penting adalah interaksi keyakinan yakni penyebaran Islam," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement