REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Setengah dari sekitar 700 warga Inggris yang telah berperang bersama para pejihad Negara Islam (IS) di Suriah sudah kembali ke negaranya. Demikian dilaporkan surat kabar The Sunday Telegraph, Ahad (8/3).
Data mingguan yang dikeluarkan koran tersebut menyebut sekitar 500 orang pergi dan 250 orang kembali. Data tersebut muncul dalam artikel tentang rancangan yang bocor terkait strategi kontraterorisme baru, yang dibuat kementerian dalam negeri Inggris.
"Sekitar 320 pejihad 'berbahaya' telah kembali ke Inggris," kata surat kabar itu.
Rencana baru soal kontraterorisme itu sendiri termasuk mengincar pengadilan-pengadilan Syariah Muslim, larangan bagi para pegaris keras untuk bekerja di sekitar anak-anak tanpa pengawasan, dan ketentuan bahwa pusat-pusat penyedia lowongan pekerjaan harus melakukan identifikasi soal kesejahteraan para pelamar.
Kementerian setempat hingga sat ini masih belum memberikan keterangan.