Senin 09 Mar 2015 05:00 WIB

Cuci Panci, Perempuan Lawan Korupsi

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Massa perempuan melakukan aksi untuk melawan kejahatan korupsi di halaman Balai Pelestarian Nilai Tradisional (BPNT), Yogyakarta, Ahad (8/3). Mereka yang tergabung dalam Perempuan Indonesia Antikorupsi (PIA) ini menyuguhkan aksi berbeda sebagai simbol perlawanan praktik rasuah.

Para perempuan yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, seperti aktivis, akademisi, seniman, ibu rumah tangga, dan petani, ini beraksi sambil membawa perkakas produksi. Mereka kemudian mencuci alat berupa panci, wajan, cerek, ataupun cangkul. "Cuci bersih, cuci bersih," teriak mereka.

Aksi mencuci alat produksi ini menjadi simbol untuk membersihkan Indonesia dari praktik korupsi. "Jika alat-alat produksi sudah dikeluarkan oleh perempuan, berarti korupsi sudah pada titik nadir dan tidak masuk akal . Proses pencucian ini melambangkan kemarahan,kesedihan atas darurat korupsi",  kata salah seorang wakil PIA.

Sebelum mencuci perkakas, massa perempuan ini sempat melakukan aksi jalan kaki dari depan eks Gedung THR menuju BPNT. Kemudian secara bergiliran perempuan yang mewakili berbagai elemen ini berorasi. Orasi terakhir disampaikan oleh istri almarhum presiden RI Abdurrahman Wahid, yang juga aktivis perempuan, Sinta Nuriyah .

Sinta membacakan pernyataan "Perempuan Bergerak Tolak Korupsi".  Dalam pernyataan tersebut, ia mengatakan, perempuan tidak akan tinggal diam ketika upaya pemberantasan korupsi terancam. Perempuan Indonesia pun, kata dia, tidak tinggal diam ketika upaya menghentikan korupsi justru dihadang oleh

penguasa. "Kami tidak tinggal diam ketika institusi penegak hukum 'dilumpuhkan' dan dikuasai oleh pelaku korupsi," ujar Sinta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement