Senin 09 Mar 2015 04:11 WIB

Indonesia Perlu Tiru Cara Abbott Bela Warga Negaranya

Rep: C71/ Red: Indira Rezkisari
Perdana Menteri Australia Tony Abbott bertemu Presiden Jokowi.
Foto: Twitter
Perdana Menteri Australia Tony Abbott bertemu Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya Pemerintah Australia memperjuangkan pembatalan eksekusi mati dua warga negaranya yang merupakan bagian sindikat Bali Nine mendapat apresiasi. Pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah bahkan mengaku salut dengan upaya Pemerintah Australia yang tetap memperjuangkan nasib warga negaranya habis-habisan.

"Bagaimanapun, saya tetap salut karena Pemerintah Australia tetap memperjuangkan nasib warga negaranya habis habisan. Kita pun harus melakukan hal itu," ujar Reza, Ahad (8/3).

Reza menilai dengan mengirimkan utusan ke penjara, ke tempat hukuman, dan lobi terus menerus, Pemerintah Australia menunjukkan upaya yang baik dalam memperjuangkan nasib warga negaranya. Menurut Reza, tidak semua negara di dunia bisa melakukan hal itu. Terlebih lagi, kata Reza, Australia melakukannya secara transparan sehingga publik Australia tahu aparat mereka bekerja dengan baik.

Meski Perdana Menteri Australia, Tony Abbott kerap mendapat kecaman dari publik Indonesia, kata Reza, upaya tersebut telah menunjukkan konsistensi dalam mewujudkan perlindungan warga negara. Terlebih lagi, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran adalah minoritas atau dalam hal ini bukan orang kulit putih.

"Karena Australia ingin menjadi negara yang multikultur jadi mereka benar benar dibela. Berhasil atau tidak, Tony Abbott dinilai sudah berjuang," kata Reza.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement