REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan, Indonesia harus berdaulat di bidang pangan guna menjamin ketersediaan pangan dan stabilitas harga kebutuhan pokok.
"Ketika saya menjadi Presiden, satu hal yang terus menjadi perjuangan saya, bahkan hingga saat ini, adalah pentingnya stabilitas harga kebutuhan pokok," kata Megawati Soekarnoputri pada pidato kebudayaan "Tahun Penentuan Bagi Perempuan Indonesia" memperingati Hari Perempuan Internasional di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Ahad (8/3).
Hadir pada peringatan tersebut, antara lain, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.
Menurut Megawati, ketersediaan pangan dan stabilitas harga kebutuhan pokok menjadi tolok ukur, apakah Indonesia sudah berdaulat di bidang pangan, atau sebenarnya hanya bicara ketahanan pangan.
"Pilihan ideologis atas persoalan ini, adalah negara harus berdaulat di bidang pangan," katanya.
Presiden kelima Republik Indonesia ini menegaskan, negara harus memastikan ketersediaan pangan yang cukup dengan harga terjangkau.
"Saya paham hal ini bukanlah masalah sederhana, tapi diperlukan tekad politik yang kuat untuk berani menolak impor," katanya.
Megawati mencontohkan, penolakan terhadap impor itu hendaknya diikuti dengan integrasi kebijakan Pemerintah di sektor produksi dan distribusi pangan serta adanya politik anggaran yang berpihak kepentingan nasional.