REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pihak berwenang Rusia menetapkan dua tersangka dalam kasus pembunuhan aktivis oposisi, Boris Nemtsov, Ahad (8/3). Salah satu tersangka adalah mantan polisi senior dari wilayah Chechnya, Zaur Dadayev.
Ia mengaku terlibat dalam pembunuhan Boris. Jurnalis Reuters mengatakan ada lima orang pria yang dibawa ke pengadilan Moskow oleh polisi bermasker. Semuanya merupakan warga Chechen.
Hakim Natalia Mushnikova menetapkan kelima orang ini harus dipenjara. "Keterlibatan Dadayev berdasarkan pengakuannya, ini adalah bukti dari kasus kriminal," kata Mushnikova.
Pemimpin Chechen, Ramzan Kadyrov mengatakan Dadayev adalah seorang Muslim yang marah pada penerbitan kartun Nabi Muhammad dalam Charlie Hebdo. Nemtsov dikenal membelanya.
"Semua yang kenal Dadayev tahu bahwa ia adalah orang alim dan seperti Muslim lainnya, ia marah pada mereka yang mendukung cetakan kartun," kata Kadyrov.
Sekutu dekat Presiden Vladimir Putin ini mengatakan Dadayev adalah patriot Rusia yang telah menerima banyak medali karena keberaniannya. Namun ia mengundurkan diri dari rejimen kementerian dalam negeri karena alasan yang belum jelas.
Satu tersangka lainnya adalah Anzor Gubashev. Tiga orang tertangkap lainnya adalah saudara Gubashev, Shagid, Ramzan Bakhayev dan Tamerlan Eskerkhanov.