REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Seorang tersangka Chechnya dalam pembunuhan pemimpin oposisi Rusia, Boris Nemtsov, menyatakan tak sepakatnya dia oleh tindakan penggambaran kartun Nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo. Hal ini seperti yang dikatakan pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, Ahad (8/3).
Penyelidik Rusia mengatakan sedang mencari motif yang melandasi penembakan pada Nemtsov. Apakah ini ada kaitannya dengan tindakan Nemtsov sang liberal yang melakukan pembelaan pada majalah kartun satir Prancis, Charlie Hebdo.
''Semua yang tahu Zaur (Dadayev) mengkonfirmasi bahwa ia seperti semua Muslim merasa terkejut dengan kegiatan Charlie dan komentar yang mendukung pembuatan kartunnya,'' kata Kadyrov menulis di akun Instagram-nya.
Kadyrov juga menegaskan bahwa Dadayev, salah satu dari lima tersangka yang ditahan dalam kasus pembunuhan Nemtsov pada 27 Februari, telah menjadi anggota polisi Chechnya dan terkenal pemberani saat masih bertugas menjadi polisi.