Senin 09 Mar 2015 14:23 WIB

Sidang Yance Hadirkan Empat Saksi

Rep: Arie Lukhardianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sidang perdana mantan Bupati Indramayu, Irianto MS Syafiuddin alias Yance di Pengadilan Tipikor Bandung, Senin (26/1).  (Republika/Edi Yusuf).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Sidang perdana mantan Bupati Indramayu, Irianto MS Syafiuddin alias Yance di Pengadilan Tipikor Bandung, Senin (26/1). (Republika/Edi Yusuf).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sidang lanjutan kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pembebasan lahan seluas 82 hektare untuk pembangunan PLTU Batubara di Kabupaten Indramayu, dengan terdakwa Mantan Bupati Indramayu Irianto MS Syafiuddin atau akrab disapa Yance, kembali digelar di Pengadilan Tipikor Bandung, Senin (9/3).

Sidang beragenda mendengarkan keterangan saksi tersebut digelar di Ruang Sidang I Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan LLRE Martadinata.

Empat saksi dihadirkan dalam sidang yang dipimpin oleh Ketua Majelis hakim Marudut Bakara ini adalah;  Toto Sucipto, PNS di Kecamatan Kroya (saat diperiksa); Dadang Oce Iskandar, PNS Penanaman modal Indramayu; Edi Mulyadi, PNS Kepala Bagian Tata Pemerintahan, dan; Mulya Sejati, Camat Sukra (2006-2010).

Tidak seperti persidangan sebelumnya, sidang kali ini tidak diwarnai keramaian oleh pendukung Yance.  Jalan di depan Pengadilan Tipikor pun tidak ditutup. Aparat kepolisian tetap berjaga baik di dalam maupun di luar ruangan. Para pendukung Yance juga tampak memenuhi ruang sidang.

Selama sidang, Jaksa penuntut umum masih mencecar para saksi dengan sejumlah pertanyaan terkait pembebasan lahan. Jaksa penuntut umum, menyamakan kesaksian keempat saksi yang ada di BAP dengan persidangan. Hingga saat ini, sidang masih terus berlangsung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement