Senin 09 Mar 2015 15:59 WIB

Dua KRI Merapat di Cilacap, Pengamanan Ekekusi Mati Bali Nine?

Rep: eko widiyatno/ Red: Taufik Rachman
 Kendaraan taktis yang yang membawa dua terpidana mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran naik kapal feri menuju Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah, Rabu (4/3).  (AP/Achmad Ibrahim)
Kendaraan taktis yang yang membawa dua terpidana mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran naik kapal feri menuju Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah, Rabu (4/3). (AP/Achmad Ibrahim)

REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP -- Meski pelaksanaan eksekusi tahap II bagi terpidana mati masih belum jelas, namun pihak TNI terus mempersiapkan diri melakukan pengamanan. Langkah ini, antara lain dilakukan dengan mengirim dua kapal perang di laut selatan sekitar Nusakambangan.

Dua KRI, yakni KRI Diponegoro dan KRI Lambung Mangkurat, Senin (9/3), merapat di Dermaga Induk Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap. Dari pantauan, KRI Diponegoro merapat terlebih dahulu sekitar pukul 10.00 WIB, kemudian disusul KRI Lambung Mangkurat sekitar pukul 10.44 WIB.

Komandan KRI Diponegoro Letnan Kolonel (Pelaut) Daru Cahyo Sumirat mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari satuan tugas operasi perisai nusa yang dilaksanakan TNI. ''Operasi ini adalah operasi siaga tempur laut yang bertugas menjaga seluruh perbatasan laut wilayah NKRI. Untuk perairan Bali hingga Cilacap Jawa Tengah ditempatkan dua KRI, masing-masing KRI Diponegoro dan KRI Lambung Mangkurat," ucapnya.

Keberadaan dua kapal perang yang melintas di perairan selat Nusakambangan antara dermaga Wijayapura Cilacap dengan dermaga Sodong Nusakambangan ini, cukup menarik perhatian karena baru pertama kali dua kapal sekelas KRI singgah di perairan tersebut. Terlebih di tengah rencana pelaksanaan eksekusi tahap II di Pulau Nusakambangan, dimana dalam pelaksanaan eksekusi ini mendapat sorotan tajam dari pemerintah Australia.

Letkol (pelaut) Daru Cahyo Sumirat, mengaku kesinggahalan dua kapal KRI di dermaga Tanjung Intan ini, antara lain untuk mengambil perbekalan kebutuhan logistik dan bahan bakar. Namun dia menyatakan, setelah mengambil perbekalan, dua KRI tersebut untuk sementara memang akan beroperasi di perairan sekitar Cilacap.

''Sejauh ini tidak ada perintah untuk mengamankan pelaksanaan eksekusi. Namun kita memang diminta untuk sementara berpatroli di wilayah perairan Cilacap sampai ada perintah baru dari pimpinan TNI,'' jelas Daru didampingi Komandam KRI Lambung Mangkurat Mayor (pelaut) Mukhlis.

Dia mengatakan, KRI Diponegoro mememiliki ABK sebanyak 90 personel, sedangkan KRI Lambung Mangkurat sebanyak 60 personel. Sedangkan persenjataan yang dimiliki KRI Diponegoro, terdiri dari meriam kaliber 76 milimeter buatan Italia, rudal permukaan dengan jarak jangkau 100 kilometer, radar antipesawat udara, serta dua unit meriam kaliber 20 milimeter kanan dan kiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement